
“Saya bangga dengan BKKBN Jawa Barat khususnya, karena mereka menghadirkan sentuhan-sentuhan langsung pada target sasaran dengan inovasi," ujarnya, memberi pujian
Terlebih, jelas Atalia, diprediksi pada Sensus Penduduk 2020 Online jumlah penduduk Jabar tahun ini menembus 50 juta jiwa dan itu merupakan tantangan tersendiri.
Sementara, Kepala BKKBN Kantor Perwakilan Jabar Kusmana bilang, Banggakencana merupakan program yang ditujukan untuk menyasar generasi milenial. Karenanya, program ini menjadi penting karena sekitar 25 persen penduduk Jabar termasuk pada target program Banggakencana.
"Dan, saya senang karena bobotoh juga telah perduli dengan masalah ini. BKKBN akan mengajak bobotoh untuk ikut berkolaborasi," terang Kusmana lagi.
Kusmana juga menekankan pentingnya program ini untuk didukung oleh berbagai pihak, mengingat jumlah 50 juta penduduk terbilang sangat besar, bahkan berpotensi berlipat hingga 75 juta penduduk pada tahun-tahun mendatang.
“Saat ini generasi remaja, di Jawa Barat khususnya, hampir 25 persen penduduknya remaja, mereka konotasinya tidak lagi bisa menerima bahasa-bahasa yang lama. Kita harus mendidik mereka sesuai dengan zamannya. Itu sebab mengapa BKKBN mencoba untuk me-rebranding pesan dengan sasaran milenial,” kata Kusmana.
“50 juta itu bukan jumlah yang sedikit. Dalam 50 juta itu remajanya ada 12,5 juta. Kalau remaja ini menikah, punya anak 2 saja, berarti akan lahir 25 juta lagi penduduk yang akan datang, bertambah lagi menjadi 75 juta. Belum yang lansia, beliau-beliau orang tua kita kan mesti dirawat juga, tidak boleh kita telantarkan. Sebab itu program ini menurut saya ini penting untuk mendapatkan perhatian dan dukungan,” jelasnya sambil menutup dengan sebuah pantun yang isinya Kusmana kembali deui ka kampungnya. (Bobotoh.id/HR)