Penembakan brutal tewaskan 50 juta jamaah masjid di kota Christchurch, Selandia Baru. Seorang diantaranya adalah WNI
Sebanyak 50 orang tewas dan puluhan orang lainnya luka-luka dalam aksi teror penembakan brutal di dua masjid di kota Christchurch, Jumat pekan lalu (13/3/2019). Brenton Tarrant disebut-sebut merupakan pelaku tunggal.
Mengerikannya, aksi brutal tersebut ditayangkan langsung melalui fasilitas streaming di Facebook. Dilaporkan CNN.com, Senin (18/3/2019) Facebook sudah menghapus sedikitnya 1,5 juta video aksi terorisme brutal tersebut dalam semalam.
Ieu Rame Lur:Kiper Timnas Futsal NZ Jadi Korban Penembakan BrutalKungsi Meraos Canggung Berpasangan Dengan MaliSebanyak 1,2 juta video dihapus saat diunggah yang berarti mereka tidak akan terlihat oleh pengguna. Sedangkan 300 ribu video terlanjur disaksikan jutaan pasang mata pengguna. Namun Facebook tidak mengatakan berapa banyak orang yang sudah melihat tayangan video tersebut.
Versi asli video disiarkan langsung di Facebook selama 17 menit. Facebook mengakui mendapat peringatan dari aparat kepolisian terkait video tersebut.
Ieu Rame Lur:Liga Mah Enggak Main-MainPersib Nyaris Uji Tanding Lawan Tim Singapura
Penembakan itu juga menewaskan seorang WNI, Muhammad Abdul Hamid alias Lilik Abdul Hamid. Berdasarkan bio-nya pada Facebook, teknisi pesawat udara itu merupakan perantau asal Medan, Sumatera Utara.
Sejauh ini dilaporkan terdapat sekitar tujuh WNI yang berada di kedua masjid saat terjadi peristiwa tersebut.
Sebanyak empat orang telah dinyatakan selamat, dua orang luka yang saat ini masih dalam perawatan di rumah sakit, dan satu orang meninggal dunia. (Bobotoh.id/RCK)