PSSI SIAP MENYIAPKAN LAPANGAN DI DESA ?!

Sarana olahraga di desa sangat penting. Selain menjadi ruang publik juga meningkatkan aktivitas ekonomi masyarakat.
Didampingi Sekjen, Yunus Nusi dan Direktur Teknik, Indra Sjafri, Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan mengikuti program webinar Bisnis Olahraga BUMDes yang bertajuk Membangun Ekonomi dan Sepak Bola Nasional dari Desa, pada Kamis (19/8/21) lalu.

Webinar gawean Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi ini, bekerja sama dengan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat, Universitas Indonesia.

“Pembinaan sepak bola usia dini sebagai bagian dari percepatan pembangunan sepak bola nasional. Dan, kami mengucapkan terima kasih kepada Kemendes PDTT yang memiliki gagasan bagus ini,” kata Iriawan.

Jelas Iriawan, anak-anak dulu lebih kaya gerak, sekarang karena teknologi membuat banyak perubahan, perlu antisipasi. Yang paling efektif dimulai dari Desa. Dengan tersedianya lapangan di desa dapat meningkatkan aktifitas fisik masyarakat desa.

Sepak bola usia dini seperti diketahui merupakan langkah awal yang sangat penting dalam menentukan prestasi di masa mendatang. PSSI sangat fokus terhadap pembinaan sepakbola usia dini. Saat ini sudah dibangun 986 lapangan sepak bola, sedangkan ada lebih dari 80.000 desa di Indonesia (Permenko PMK No. 1 Tahun 2020).

“PSSI komit untuk bersama-sama meningkatkan sepak bola usia dini. Apalagi sepak bola sebagai bagian dari Sport for Development. Tentu pendekatan olahraga sebagai salah satu metode pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals–SDGs) harus kita tanamkan,” imbuh Iriawan.

Sementara itu, Wakil Menteri Kementerian Desa PDTT, Budi Arie Setiadi mengatakan bahwa sarana olahraga di desa sangat penting. Selain menjadi ruang publik juga meningkatkan aktivitas ekonomi masyarakat.

“Dana desa dapat dimanfaatkan untuk membangun sarana olahraga desa. Tiga aspek peluang bisnis Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yakni aspek sarana dan prasarana, aspek kelembagaan, serta aspek pembinaan). SSB di Desa nantinya berafiliasi dengan PSSI untuk penyaluran bakat-bakat muda pemain sepak bola nasional, pembinaan pelatih serta perangkat pertandingan,” kata Budi Arie Setiadi.

Hadir juga Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Teguh Dartanto, Pusat Kajian Iklim Usaha LPEM UI Muhammad D Revindo, Kepala Desa Batubulan Gianyar Bali Dewa Gede Sumertha, Kepala Desa Cisayong Tasikmalaya Yudi Cahyudin, dan Koordinator Save Our Soccer Akmal Marhali. (Bobotoh.id/HR-pssi.org)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *